Materi yang diberikan tulisan ini hanya diperuntukkan
untuk keperluan hiburan (entertainment) semata, dan tidak direkomendasikan untuk keperluan therapy.
Pendahuluan
Apakah hipnotisme sesuatu
yang sulit atau mudah untuk dipelajari ? Jawaban dari pertanyaan ini akan
sangat relatif dan dapat beragam tergantung dari siapa yang memberikan jawaban.
Hipnotisme
adalah suatu seni yang terkait dengan pikiran manusia, sedangkan pikiran
manusia adalah suatu wilayah yang tak terhingga, dengan berbagai kemungkinan
yang seringkali tak terduga.
Sebagai
suatu seni yang utuh, maka hipnotisme adalah suatu pengetahuan sekaligus keterampilan yang
membutuhkan waktu panjang untuk menguasainya, bahkan
puluhan tahun belum tentu mencukupi untuk menguak tabir keseluruhan dari hipnotisme.
Akan
tetapi untuk beberapa aplikasi praktis, hipnotisme dapat dipelajari dengan cepat, apalagi jika
didukung dengan sistem pembelajaran dan pembimbing yangtepat.
Stage
Hypnosis atau "Hipnotis Panggung", adalah salah satu cabang dari
hipnotisme yang
sangat populer, karena lekat dengan wilayah hiburan (entertainment). Stage
Hypnosis seringkali menunjukkan hal-hal yang ekstrim dan di luar nalar,
sehingga mengundang kekaguman sekaligus
mengundang berbagai dugaan terhadap kemungkinan
dipergunakannya kekuatan-kekuatan dari dimensi lain.
Buku
ini memilih tema Stage Hypnosis, karena Stage Hypnosis walaupun merupakan salah satu
aplikasi hipnotis yang mengagumkan bagi kalangan awam, tetapi justru hanya melibatkan teknik hipnotis yang acapkali sangat
sederhana. Stage Hypnosis memiliki rahasia-rahasia penting di baliknya,
rahasia yang akan dibuka secara gamblang di buku ini ! Tema Stage Hypnosis
dipilih karena hipnotis jenis ini dapat
dilakukan oleh siapapun juga yang memiliki rasa percaya diri serta dapat berkomunikasi secara baik kepada orang lain.
"Begitu
saya mengangkat tangan kanan saya, maka anda tidak tahan lagi untuk menari balet ¼.
bahkan semakin anda menahan diri, maka keinginan tersebut akan semakin kuat ¼.
dan membuat anda segera menari balet dengan sangat antusias
dan penuh energi ¼¼"
Ini
adalah cuplikan dari suatu pertunjukkan Stage Hypnosis, dimana seorang Hypnotist atau ahli
hipnotis secara luar biasa menunjukkan kemampuannya untuk
"mempengaruhi
pikiran" partisipan secara ekstrim !
Apakah sesungguhnya yang
terjadi ? Sungguh luar biasa ? Apakah hanya sekedar rekayasa untuk keperluan hiburan ? Jika benar-benar terjadi, apakah dapat
dimanfaatkan misalnya agar partisipan
tersebut menyerahkan sejumlah uang kepada Sang Hypnotist ? Wah enak juga
ya ? Mudah sekali dong ¼.
menjadi kaya-raya
dengan
menguasai hipnotis ?
Adegan dalam Stage Hypnosis
bukanlah rekayasa, tetapi benar-benar terjadi. Akan tetapi untuk membuat
seseorang melakukan sesuatu yang "berlawanan" dengan
"nilai" yang berada dalam dirinya, misalkan menyerahkan uang tanpa
alasan ¼.
upsss
.. nanti dulu ¼ tidak
semudah itu ¼.!
Baiklah, mari kita pahami
terlebih dahulu bagaimana mekanisme manusia dalam bertindak. Pemahaman ini nantinya akan mempermudah kita dalam memahami
bagaimana
hipnotis bekerja !
Manusia
selalu bertindak berdasarkan pikiran, dan ternyata pikiran ini ternyata tidaklah sederhana atau
tunggal seperti yang mungkin kita duga selama ini. Pikiran ternyata memiliki komponen-komponen yang saling
mempengaruhi antara satu dengan
lainnya.
Salah satu model psikologi
yang paling sederhana untuk menjelaskan fenomena hipnotis adalah model yang membagi pikiran menjadi 2 bagian utama, yaitu
: Pikiran
Sadar (Conscious Mind), dan
Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind). Kedua bagian pikiran ini memiliki tugas yang berbeda, serta kontribusi yang
berbeda terhadap tindakan manusia.
Pikiran
Sadar
Inilah
area yang mungkin selama ini kita anggap sebagai "pikiran" kita. Di
area inilah kita menganggap diri kita berpikir secara rasional
dan logis.
Pikiran
Bawah Sadar
Adalah
area pikiran yang jauh "tersimpan" dalam diri kita, mirip dengan data
yang
terdapat di harddisk sebuah komputer, dimana harddisk
ini berisikan aneka data yang kita serap di sepanjang hidup kita, data yang
berasal dari berbagai sumber, data yang bisa saja
benar, dan bisa saja salah. Bagi Pikiran Bawah Sadar seluruh
data yang sudah "terlanjur" masuk akan dianggap sebagai data yang benar, atau memberikan pengaruh teradap setiap
tindakan kita
Kini
ada suatu pemahaman baru bagi kita bahwa ternyata terdapat 2 macam pikiran yang
mempengaruhi tindakan manusia, dimana diketahui bahwa Pikiran Bawah Sadar diketahui memiliki
konstribusi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Pikiran Sadar dalam membentuk perilaku manusia. Bakan salah satu buku
menjelaskan bahwa pengaruh Pikiran Bawah Sadar adalah sebesar 88%, sedangkan Pikiran Sadar hanyalah 12%.
Dari
penjelasan di atas, kita mulai memahami bahwa seseorang dapat saja melakukan
hal-hal yang dianggap "tidak masuk di akal" apabila didorong oleh sesuatu
yang terdapat di Pikiran Bawah Sadar.
Seorang
Stage Hypnotist memilki keterampilan untuk "memasukkan" saran kepada partisipan, dan pada
umumnya saran ini merupakan sesuatu yang berada di luar kebiasaan normal, dengan tujuan untuk menghasilkan efek yang menghibur, misalkan
partisipan melupakan namanya, partisipan berhalusinasi melihat mahluk ruang angkasa, dst.
Bagaimanakah
seorang Hypnotist melakukan hal ini ? Apakah Pikiran Bawah Sadar
sedemikian
mudah untuk menerima saran ?
Gerbang Pikiran Bawah Sadar
Pikiran
Bawah Sadar mirip dengan suatu ruangan yang dilengkapi dengan pintu yang "dijaga"
oleh seorang "penjaga". Jika pintu tersebut terbuka lebar, maka
sesuatu yang berasal dari luar dapat masuk secara mudah, sebaliknya jika pintu
tersebut tertutup rapat, maka tidak ada sesuatupun yang dapat masuk, jika pintu
terbuka sebagian, maka hanya sesuatu dengan
berukuran tertentu yang dapat memasukinya.
Pikiran
Bawah Sadar memiliki pintu yang berfungsi sebagai filter atas data atau saran yang berasal dari
luar, dalam hal ini masuk melalui panca-indera. Filter ini "dijaga" oleh Pikiran Sadar, dan
kinerja filter ini juga dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain : minat, fokus, emosi, kepercayaan
yang tinggi, etika, situasi, kondisi, dsb. Sebagai contoh, jika kita
berminat terhadap sesuatu, maka saat itu filter kita akan cenderung lebih terbuka. Contoh lainnya misalkan
kita berdiskusi dengan seseorang yang
kita hormati dan kita percayai, maka filter kita cenderung lebih terbuka, sehingga
seluruh informasi yang kita dengarkan akan relatif menjadi sangat mudah untuk masuk dan tersimpan di Pikiran Bawah Sadar.
Seorang
Stage Hypnotist memiliki keterampilan untuk "membuka gerbang" Pikiran
Bawah Sadar dari partisipan, sehingga selanjutnya seluruh saran yang
"tidak masuk akal" sekalipun dapat memasuki Pikiran Bawah Sadar
partisipan.
"Begitu membuka mata nanti nama anda akan berubah menjadi Bill
Clinton ¼..!"
"Sebentar lagi anda akan mendengar ribuan suara nyamuk di sekitar
telinga anda !"
Lalu
bagaimana seorang Stage Hypnotist pembukaan gerbang Pikiran Bawah Sadar
ini ?
Apakah dengan kekuatan gaib, atau melalui proyeksi pikiran ?
Kedua-duanya
tidak ! Membuka gerbang Pikiran Bawah Sadar menggunakan teknik sederhana dan logis, sesuai
dengan sifat-sifat dari gerbang yang telah dijelaskan di
atas !
Membuka Gerbang Pikiran Bawah Sadar
Seperti telah dijelaskan
sebelumnya bahwa filter Pikiran Bawah Sadar dipengaruhi oleh berbagai hal,
antara lain : fokus, minat, emosi, kepercayaan yang tinggi, dll. Maka dengan mempergunakan sifat tersebut kita
dapat melakukan pembukaan gerbang
Pikiran Bawah Sadar orang lain.
Dalam
pertunjukkan hipnotis panggung, seorang Stage Hypnotist membuka gerbang Pikiran
Bawah Sadar partisipan dengan cara berkomunikasi dengan piawai, membangun
situasi yang diperlukan, membangun fokus, serta membawakan semuanya
dengan rasa percaya diri.
Dari penjelasan di atas,
tampaknya hipnotis demikian sederhana, murni merupakan
kekuatan
komunikasi verbal dan non verbal ? Tidak melibatkan "kekuatan lain" !
Ya
benar, hipnotis adalah seni komunikasi yang sangat persuasif, yang dapat membuka
gerbang Pikiran Bawah Sadar orang lain.
Jika hipnotis benar-benar
merupakan seni komunikasi semata, maka seseorang yang tidak dapat memahami pembicaraan kita karena faktor gangguan
pendengaran atau tingkat intelektualitas yang kurang, tidak akan dapat
dibuka gerbang bawah
sadarnya
?
Benar
sekali ! Bahkan untuk menerima proses hipnotis, maka seseorang harus
memenuhi
3 persyaratan utama, yaitu :
Mau
atau tidak menolak
Seseorang yang menolak
secara sengaja atau tidak sengaja, tidak akan dapat menerima proses hipnotis.
Memahami
komunikasi
Seseorang yang tidak
memahami komunikasi yang disampaikan oleh Hypnotist, akan sangat sulit dipandu untuk menerima proses hipnotis.
Memiliki
kemampuan untuk fokus
Seseorang
yang kehilangan kemampuan untuk fokus, atau dalam kondisi sangtat sulit
fokus, akan sangat sulit pula menerima proses hipnotis.
Dari penjelasan di atas,
apakah berarti bahwa bagi seseorang yang memenuhi 3
persyaratan
dasar ini akan dapat dilakukan proses hipnotis secara mudah ?
Tidak ! Persyaratan dasar
ini hanya menunjukkan bahwa seseorang memiliki syarat yang cukup untuk menerima proses hipnotis (Hypnotisability), tetapi
tidak
menunjukkan
bahwa hipnotis akan dapat dilakukan secara mudah atau sulit !
Bagi
seseorang yang memenuhi 3 persyaratan utama untuk menerima proses hipnotis, tidak secara
otomatis akan membuat seorang Hypnotist dapat melakukan proses hipnotis secara mudah terhadap orang tersebut.
Mudah
atau tidaknya seseorang memasuki kondisi hipnotis tergantung dari apa yang disebut
dengan "Tingkat Sugestivitas".
Secara sederhana, terdapat
3 tingkatan sugestivitas yang dapat diketahui melalui
suatu
rangkaian test sederhana, yaitu :
Sugestivitas
Baik
Gerbang
Pikiran Bawah Sadar relatif mudah untuk dibuka dengan menggunakan teknik
sederhana.
Sugestivitas
Sedang
Gerbang Pikiran Bawah Sadar relatif sulit dibuka dengan
teknik sederhana.
Sugestivitas
Buruk
Gerbang
Pikiran Bawah Sadar relatif sangat sulit dibuka dengan teknik sederhana.
Ahaaa ¼ disinilah rupanya salah satu rahasia utama dari Stage
Hypnotism ! Seorang
Stage Hypnotist mungkin hanya memilih partisipan dari kelompok dengan
"sugestivitas
baik" ?
Benar sekali ! Salah satu
kemampuan utama dari seorang Stage Hypnotist adalah melakukan seleksi pemilihan
yang akan menghasilkan partisipan dengan tingkat
"sugestivitas
baik" !
Test Sugestivitas
Test
sugestivitas adalah suatu rangkaian test sederhana untuk menguji apakah seseorang
memiliki sugestivitas baik, buruk, atau sedang.
Dalam pertunjukkan Stage
Hypnosis, test sugestivitas merupakan salah satu kunci penting, dan harus dikuasai secara baik oleh seorang Stage Hypnotist.
Test sugestivitas dilakukan di awal
pertunjukkan, ditujukan untuk memilih partisipan yang memiliki tingkat sugestivitas terbaik diantara
para audience yang hadir.
Prinsip
dasar dari test sugestivitas adalah uji sugesti terhadap calon partisipan. Sugesti
yang diberikan biasanya adalah sugesti sederhana, tetapi dapat menghasilkan umpan-balik yang
cukup jelas untuk menilai tingkat sugestivitas dari calon partisipan tersebut.
Secara
umum, dalam suatu kelompok audience sedang dan besar (di atas 30 orang), secara alamiah
dengan sangat mudah akan diketemukan sekitar 10% calon partisipan dengan tingkat
sugestivitas baik. Prosentase ini dapat meningkat dengan jumlah audience yang lebih besar, serta dengan
keterampilan yang tinggi dari seorang
Stage Hypnotist.
Jika
anda telah memahami materi tentang prinsip bahwa terdapat tingkat sugestivitas yang berbeda pada setiap
orang, maka berikutnya pahamilah dengan baik kalimat
berikut
:
"Jangan
pernah melakukan hipnotis sebelum melakukan Test Sugestivitas !"
Ini
adalah aturan emas yang harus dipatuhi oleh siapapun juga ! Entah anda seorang Stage Hypnotist
atau anda seorang Hypnotherapist ! Kenapa ? Karena test sugestivitas adalah
satu-satunya cara untuk menetapkan langkah berikutnya yang diperlukan dalam
menghipnotis orang lain ! Ingat ! Jangan menggunakan "feeling"
atau
'sok membaca pikiran' ! Just do it !
Jadi
sebagai calon Stage Hypnotist, maka keterampilan awal yang harus anda asah dengan sangat baik,
adalah cara melakukan test sugestivitas dan mengevaluasi
hasilnya ! Evaluasi
maksudnya adalah evaluasi terhadap calon partisipan maupun
terhadap
kemampuan anda !
Sebentar
lagi anda akan berpraktek. Untuk melakukan test sugestivitas
Saat
ini di berbagai buku dapat anda pelajari bermacam-macam teknik test sugestivitas, mulai dari
yang sederhana sampai dengan yang kompleks. Bahkan seringkali bagi pemula,
semakin banyak mengetahui jenis-jenis test sugestivitas akan semakin membingungkan, karena semakin sulit dipahami manakah yang efektif.
Pada
prinsipnya test sugestivitas merupakan test untuk mengamati respons calon partisipan terhadap suatu sugesti yang relatif
sederhana.
berkembang
!
Berikut
contoh dari beberapa test sugestivitas yang biasa diterapkan di pertunjukkan
Stage
Hypnosis. Silakan anda latih dengan baik !
Rigid
Catalepsy
Prinsip
dasar dari test ini adalah memandu partisipan agar berimajinasi bahwa tangannya
menjadi keras dan kaku seperti besi, sehingga tidak ada kekuatan apapun
yang dapat membengkokkan tangannya.
Mintalah
partisipan untuk mengepalkan tangan dan meluruskan tangannya dengan keras
(tegang) dan mintalah ia membayangkan bahwa tangannya sekarang menjadi besi yang sangat
kuat dan lurus. Anda dapat membantu dengan
memberikan sentuhan. Agar lebih
fokus,
mintalah partisipan untuk memejamkan mata.
Ucapkan sugesti berikut ini
dengan gaya dan intonasi
yang
meyakinkan partisipan :
"Dalam 3
hitungan saya akan membuat tangan anda menjadi keras seperti besi baja.
Sedemikian kerasnya, sehingga jika anda
mencoba membengkokkan, semakin keras
kamu mencoba, maka tangan anda justru akan bertambah lurus dan keras
seperti besi baja ¼. tiga ¼.
dua ¼. satu ¼. tangan anda kini menjadi besi baja !"
Kemudian mintalah partisipan untuk mencoba
membengkokkan
tangannya, tetapi saat yang sama
tambahkan
sugesti :
"Semakin anda mencoba untuk membengkokkan, maka tangan anda akan
semakin mengeras seperti besi baja !"
Setelah
beberapa saat, normalkan kembali partisipan dengan memberikan sugesti :
"Ya, dalam 3 hitungan tangan anda akan normal kembali, sehingga
dengan mudah dapat dibengkokkan kembali ¼.
satu ¼ dua ¼ tiga ¼.. ya tangan anda sudah
kembali normal !"
Eye
Catalepsy
Prinsip
dasar dari Eye Catalepsy adalah memandu partisipan agar berimajinasi bahwa matanya (kelopak
mata) terkunci rapat, sehingga tidak dapat dibuka oleh siapapun juga, termasuk oleh dirinya.
Mintalah
partisipan untuk menutup matanya, dan berimajinasi bahwa matanya dilumuri
oleh lem yang sangat kuat sehingga tidak dibuka sama sekali.
Kemudian
pandulah dengan sugesti yang akan membuat partisipan benar-benar
menutup kelopak matanya secara rapat, bahkan semakin ia berusaha membuka, maka kelopak mata
tersebut akan semakin terkunci dengan rapat.
"Tutup
mata anda, dan rasakan bahwa kelopak mata anda
saat ini juga tertutup dengan sangat rapat, seakan- akan ada lem yang sangat kuat melumuri mata anda. Semakin anda mencoba membuka, maka semakin mata anda
terkunci dengan rapat. Ya silakan coba membuka mata anda, tetapi rasakan bahwa mata anda benar-
benar semakin terkunci dengan rapat."
Setelah
beberapa saat, normalkan kembali dengan mengucapkan sugesti :
"Dalam 3 hitungan mata anda akan normal kembali ¼.
ya .. satu .. dua .. tiga ¼ kini
silakan anda dapat membuka mata kembali dengan mudah !"
Locking
The Hands
Prinsip
dasar dari Locking The Hands adalah memandu partisipan agar berimajinasi bahwa kedua belah telapak
tangannya saling terkunci rapat, sehingga tidak dapat dibuka oleh siapapun juga, termasuk oleh dirinya.
Mintalah
partisipan untuk menjalin jari-jari telapak tangannya, sehingga saling terikat
satu dengan lainnya (seperti posisi tangan
berdoa).
Kemudian
pandulah dengan sugesti yang akan membuat tangan partisipan terekat
erat, padat, dan tidak dibuka dan diurai.
"Rasakan kedua telapak tangan anda dilumuri lem yang sangat kuat,
dan juga imajinasikan bahwa pergelangan tangan anda diikat dengan kuat
oleh sebuah tali, sehingga kedua telapak tangan anda benar-benar terkunci
dengan sangat kuat dan tidak dibuka. Semakin anda mencoba membuka, maka tangan
anda justru semakin terkunci dengan lebi
kuat lagi.Ya, silakan anda mencoba membuka ¼.
Tapi rasakan,
justru tangan anda semakin terkunci lebih kuat
lagi !""
Setelah
beberapa saat, normalkan kembali dengan mengucapkan sugesti :
"Dalam tiga hitungan tangan anda akan normal kembali ¼.
satu ¼ dua ¼ tiga ¼ ya
¼
silakan buka tangan anda kembali ¼.!"
Tugas
Kini anda sudah memahami 3
macam test sugestivitas yang sederhana, mudah, tetapi efektif untuk mengetahui tingkat sugestivitas dari partisipan.
Selanjutnya
anda mulai dapat "berburu" subyek, sambil melatih kemampuan komunikasi, melatih
kepercayaan diri, serta melatih kemampuan untuk "melihat" tingkat
reaksi orang lain. Anda dapat memulai dari lingkungan terkecil anda, antara lain lingkungan tempat kerja, lingkungan
pergaulan, maupun lingkungan rumah.
Buatlah catatan dan
evaluasi, baik yang berkaitan dengan Subyek, maupun yang berkaitan dengan diri anda. Untuk menguasai
hipnotis dengan baik, mutlak diperlukan
evaluasi dan perbaikan secara terus menerus.
Target anda adalah
memperoleh 10 (sepuluh) orang yang dapat merespon dengan baik ke-3 test yang telah diajarkan.
Catatan
:
Di
atas disinggung istilah "Subyek". Hal ini menunjukkan bahwa dalam
suatu peristiwa hipnotis, sesungguhnya yang paling berperan
justru mereka yang memasuki
proses hipnotis. Seorang Hypnotist hanyalah sekedar fasilitator untuk proses tersebut.
Oleh karena jika anda
melihat suatu pertunjukkan hipnotis, dimana Sang Hypnotist dapat melakukan hipnotis dengan cepat ke
partisipan, maka pahamilah bahwa dalam hal
ini justru partisipan-lah yang sesungguhnya istimewa, karena memiliki kemampuan yang sangat cepat untuk memasuki
kondisi hipnotis.
Trance Hypnosis
Setelah
anda menguasai teknik test untuk mencari partisipan dengan tingkat sugestivitas terbaik, maka
selanjutnya anda siap untuk melakukan proses hipnotis yang selama ini mungkin
identik dengan proses "membuat orang tertidur". Inilah yang disebut sebagai Trance Hypnosis.
Disebut dengan Trance
Hypnosis karena tujuannya adalah membawa partisipan ke kondisi Hypnos atau sering juga disebut sebagai kondisi
"trance".
Berikut
ini flow dasar Trance Hypnosis :
Induction
Deepening
Depth Level Test
Suggestion
Termination
Induction
Induction atau induksi
adalah suatu teknik untuk membawa Subyek ke dalam kondisi Hypnos.
Deepening
Deepening atau pendalaman
adalah suatu teknik untuk memperdalam kondisi
"trance"
dari Subyek. Semakin dalam "trance" seseorang, maka akan semakin mudah ia menerima berbagai
macam sugesti, termasuk sugesti yang mungkin "tidak
masuk akal".
Depth
Level Test
Test atau pengamatan dari kedalaman "trance"
dari Subyek.
Suggestion
Suggestion
adalah sugesti atau saran yang diberikan saat Subyek sudah berada dalam
kondisi trance yang sesuai. Pada Stage Hypnosis sugesti biasanya sesuatu
yang akan menimbulkan efek menghibur.
Termination
Tahapan pengakhiran. Subyek dikembalikan ke kondisi
normal.
Teknik
induction atau induksi yang biasa diterapkan di Stage Hypnotism pada umumnya adalah induksi
sederhana yang dapat dibawakan dalam waktu singkat, yaitu sekitar 3 - 5 menit. Ingat, bahwa teknik-teknik ini hanya dapat
diterapkan kepada mereka yang memiliki
tingkat sugestivitas baik dan sangat baik.
Teknik
Simple Progressive Relaxation
Teknik ini dapat diterapkan
untuk induksi massal. Misalkan dari test sugestivitas yang dilakukan anda memperoleh partisipan dengan tingkat sugestivitas
baik sebanyak 5 orang, maka anda
dapat menerapkan teknik induksi ini.
Teknik Simple Progressive
Relaxation dilakukan dengan komunikasi verbal murni, tidak diperlukan sentuhan
kepada partisipan. Pada umumnya partisipan duduk di kursi, dan anda membawakan
teknik ini dengan suara yang keras, sangat baik jika dibantu dengan microphone.
Berikut
ini script dari Simple Progressive Relaxation :
"Tutup mata anda ¼. tarik nafas panjang dan hembuskan dengan lepas ¼
rasakan bersama hembusan nafas anda ¼.
anda memasuki relaksasi yang dalam ¼.
bahkan sekarang anda merasa mengantuk ¼..
lepaskan saja ¼ biarkan anda memasuki relaksasi yang lebih dalam ¼..
makin dalam ¼. makin lelap ¼. makin nyenyak ¼.
tidur semakin nyenyak ¼.."
Lanjutkan
dengan Deepening untuk memperdalam trance.
Teknik
Flying Hand
Teknik
ini merupakan teknik konvensional yang dulu dianggap sebagai pola mesmerisme.
Posisi partisipan boleh
berdiri atau duduk. Mintalah partisipan untuk berkonsentrasi memandang tangan anda, dan mengikuti gerakan
tangan anda.
Kemudian
gerakkan tangan anda secara perlahan di hadapan wajah subyek (sekitar 20 cm),
naikkan dan turunkan tangan anda dengan irama lambat sambil mengucapkan
Script berikut.
"Tarik nafas dalam ¼. hembuskan dalam ¼. [Lakukan beberapa kali seirama dengan
ayunan tangan anda] ¼ rasakan mata anda semakin berat ¼.
berat ¼. dan anda mulai mengantuk ¼.
Jangan ditahan ¼. biarkan saja ¼. dan sekarang tutup
mata anda ¼.."
Lanjutkan
dengan Deepening untuk memperdalam trance.
Teknik
Pendulum
Partisipan duduk, mintalah
matanya untuk mengikuti gerakan pendulum, dengan posisi sekitar 60 derajat (posisi lelah).
Sambil
menggerakkan pendulum secara perlahan ke kanan dan kekiri, ucapkan Script
berikut ini.
"Rasakan ¼ bersama ayunan pendulum ini .. Anda semakin rileks .. semakin santai ¼
dan mata anda semakin berat ¼ semakin berat ¼. semakin mengantuk ¼.
[Lakukan beberapa kali] ¼.
dan kini tutup mata mata anda ¼."
Lanjutkan
dengan Deepening untuk memperdalam trance.
Merupakan teknik untuk
membawa partisipan ke tingkat trance yang lebih dalam. Filosofi dari Deepening
adalah "mengajak" partisipan untuk mengalami sesuatu secara "nyata".
Contoh
dari Deepening Script :
"Saya
akan menghitung dari 5 ke 1 ¼ dan pada hitungan ke 1 anda akan merasa berada di pantai ¼
dan menikmati keindahannya ¼. lima anda berada di pantai ¼.. empat ¼ rasakan benar-benar suasananya ¼..
tiga .. anda benar-benar dapat menikmati deburan
suara ombak ¼. dua ¼. rasakan semakin jelas ¼ semakin
nyata ¼.. satu ¼. anda benar-benar merasakan sangat nyata ¼.!"
Contoh
lain :
"Saya akan menghitung dari 5 ke 1 ¼
dan setiap kali saya menghitung ¼
anda akan semakin nyenyak ¼ semakin lelap ¼. lima ¼ tidurlah dengan lelap ¼. empat¼masuki tidur
lebih nyenyak ¼. bahkan berkali lipat lebih dalam ¼¼ tiga ¼.
nikmati benar tidur anda ¼.
dua ¼. anda benar-benar teritidur dengan sangat lelap dan alami ¼
satu ¼. silakan nikmati tidur lelap ini ¼¼ makin lelap ¼.
makin nyenyak
¼makin
dalam ¼."
Depth Level Test
Test untuk memeriksa
tingkat kedalaman trance dari partisipan. Test ini berguna untuk pemilihan
permainan yang akan diterapkan, karena setiap permainan dalam Stage Hypnosis membutuhkan kedalaman yang
berbeda-beda.
Secara
sederhana, anda perlu mengetahui apakah seorang partisipan sudah berada dalam
kondisi "medium trance", "deep trance", atau masih
"light trance", dan jika mungkin anda masih dapat memperdalam partisipan yang
masih berada di "light trance"
agar memasuki minimal "medium trance".
Test
Medium Trance
Dalam
kondisi partisipan tetap menutup mata, sugestikan seakan-akan partisipan
sedang
menaiki jet-coaster, atau sedang melakukan off-road di jalan yang rusak dan
berlubang-lubang. Jika partisipan bereaksi dengan menggoyangkan tubuhnya
sesuai dengan sugesti, maka ia dalam kondisi Medium Trance. Dalam kondisi ini anda dapat
melakukan Deepening kembali, atau memulai permainan yang sesuai untuk kondisi medium trance.
Test
Deep Trance
Dalam
kondisi partisipan tetap menutup mata, sugestikan bahwa saat ia
membuka mata, maka ia tidak dapat melihat siapapun
juga kecuali anda. Kemudian mintalah ia membuka mata. Jika ia
benar-benar "menghilangkan" semua
obyek kecuali anda, maka partisipan ini berada dalam kondisi Deep Trance
ekstrim (Somnabulism). Bagi partisipan semacam ini dapat diterapkan berbagai permainan Stage Hypnosis yang ekstrim
Suggestion
Tahapan ini merupakan inti
dari Stage Hypnosis. Jika partisipan telah memasuki kondisi trance yang sesuai (medium atau deep), maka Stage Hypnotist
dapat memulai permainan dengan
memberikan berbagai sugesti yang diinginkan.
Sugesti-sugesti
dalam Stage Hypnosis disebut juga sebagai Stage Hypnosis Routine. Saat ini banyak
contoh-contoh Routine yang telah tersedia (contoh-contoh permainan). Seorang
Stage Hypnotist diharapkan juga dapat menciptakan Routine yang bersifat khas.
Contoh
Routine :
"Jika anda membuka mata nanti, anda merasa bahwa anda adalah
seorang politikus
ulung negeri ini yang tengah berkampanye di tengah massa anda ¼.!"
"Jika
anda membuka mata nanti, anda akan melihat bahwa sepatu anda adalah handphone,
dan anda kebetulan memang ingin mempergunakan handphone untuk
kontak ke salah satu rekan anda ¼.!"
"Jika anda membuka mata nanti, maka anda akan merasa geli dan
tertawa terbaha- bahak jika mendengar suara wanita ¼.
Karena bagi anda suara wanita terdengar
seperti suara Donald bebek ¼."
Termination
atau pengakhiran adalah tahap untuk mengakhiri hipnotis dan membawa
partisipan kembali ke kondisi normal.
Ada
suatu etika yang tidak tertulis, yaitu termination harus dilakukan sebaik
mungkin, sehingga
partisipan akan kembali ke "kesadaran semula" dengan lebih positif
dan lebih sehat. Artinya, setiap Stage
Hypnotist bertanggung-jawab agar partisipan selalu mengakhiri hipnotis dengan kondisi yang positif.
Contoh
Termination Script :
"Dalam 5 hitungan anda akan bangun ¼
kembali ke kesadaran semula secara utuh sehat
dan positif ¼. satu ¼ tarik nafas panjang ¼.. dua ¼.. hembuskan dengan lepas ¼.tiga
¼ rasakan anda semakin sehat semakin positif dan mulai kembali berada di
sini ¼.. empat ¼ anda semakin fresh ¼ semakin segar ¼ dan siap-siap
untuk membuka mata ¼. dan lima ¼.. perlahan-lahan buka mata anda ¼."
Penutup
Sampai
disini anda pasti telah mendapatkan informasi yang berharga di sekitar hipnotisme
panggung.
Berbagai
teori yang telah diberikan tidak akan berguna jika tidak diikuti oleh praktek. Hipnotis adalah suatu
keterampilan, yang harus diasah dan disempurnakan terus menerus.
Segera lakukan hipnotis
pertama anda ! Karena akan mengantarkan anda untuk
memasuki
dunia Pikiran Bawah Sadar yang sesungguhnya !